Kalibrasi merupakan suatu kegiatan untuk menyesuaikan kembali hasil pengukuran alat dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting dilakukan agar alat yang digunakan dalam pengukuran memberikan hasil yang akurat dan terpercaya. Tanpa kalibrasi, hasil pengukuran yang diperoleh bisa tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam artikel ini, akan dibahas contoh kapan kalibrasi dilakukan dan contoh kalibrasi umum pada 15 ruang lingkup berdasarkan jenis alat yang digunakan.

Contoh Kalibrasi Bisa Dilakukan pada Waktu Berikut Ini

Kalibrasi dapat dilakukan dalam beberapa waktu yang ditentukan, seperti alat baru, alat yang sudah habis masa kalibrasinya, atau alat yang mengalami kejanggalan. Berikut adalah penjelasan lebih detailnya :

  • Alat Baru

    Ketika alat baru pertama kali digunakan, penting untuk mengkalibrasinya untuk memastikan bahwa alat menghasilkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Meskipun alat baru telah dikalibrasi di pabrik, perubahan lingkungan dan kondisi transportasi dapat mempengaruhi kinerja alat. Oleh karena itu, kalibrasi alat baru sangat penting sebelum digunakan untuk menghasilkan data penting. Contoh alat yang harus dikalibrasi setelah pembelian termasuk alat pengukur pH, alat pengukur tekanan, alat pengukur suhu, dan alat pengukur kelembapan.

  • Alat Setelah Perbaikan

    Setelah alat mengalami perbaikan atau perawatan, penting untuk mengkalibrasinya kembali. Perbaikan atau perawatan dapat mempengaruhi kinerja alat, dan kalibrasi akan memastikan bahwa alat kembali ke kondisi awal yang sesuai. Kalibrasi juga akan memastikan bahwa alat menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan setelah perbaikan atau perawatan. Contoh alat yang harus dikalibrasi setelah perbaikan atau perawatan termasuk alat pengukur ketinggian, alat pengukur berat, dan alat pengukur kecepatan.

  • Alat yang Sudah Habis Masa Kalibrasinya

    Setiap alat pengukur memiliki batas waktu kalibrasi. Setelah batas waktu ini habis, alat harus dikalibrasi kembali untuk memastikan bahwa alat masih menghasilkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan pengukuran yang dapat berdampak negatif pada keputusan bisnis dan keselamatan kerja. Contoh alat yang harus dikalibrasi setelah habis masa kalibrasinya termasuk alat pengukur gas, alat pengukur kebisingan, dan alat pengukur cahaya.

  • Alat yang Mengalami Kejanggalan

    Ketika alat mengalami kejanggalan dalam pengukuran, seperti memberikan hasil yang tidak konsisten atau terdapat penyimpangan, maka perlu dilakukan kalibrasi ulang. Hal ini akan membantu menemukan penyebab kejanggalan dan memperbaiki performa alat. Contoh alat yang memerlukan kalibrasi ulang saat mengalami kejanggalan adalah oscilloscope, multimeter, dan pressure gauge.

Contoh Kalibrasi Umum Dilakukan pada 15 Ruang Lingkup Berikut Ini

Berikut ini adalah contoh kalibrasi umum yang dilakukan pada 15 ruang lingkup berikut ini :

  • Fotometri

    Fotometri merupakan pengukuran intensitas cahaya yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti analisis kualitatif dan kuantitatif dalam kimia, biologi, dan fisika. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi dalam fotometri adalah spektrofotometer UV-Vis, fluorometer, dan luminometer.

  • Gaya

    Pengukuran gaya digunakan dalam banyak aplikasi industri dan mekanik, seperti pada pengukuran kekuatan material atau pengujian kelayakan produk. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi dalam pengukuran gaya adalah sensor beban, dinamometer, dan uji tarik.

  • Kekerasan

    Pengukuran kekerasan biasanya dilakukan untuk mengukur tingkat kekerasan permukaan pada bahan dan material. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi dalam pengukuran kekerasan adalah alat pengukur kekerasan Vickers, Brinell, dan Rockwell.

  • Kelistrikan

    Pengukuran kelistrikan sangat penting dalam berbagai aplikasi industri dan teknologi, seperti pada peralatan listrik dan elektronik. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi dalam pengukuran kelistrikan adalah ohmmeter, voltmeter, dan ammeter.

  • Massa

    Pengukuran massa biasanya dilakukan dalam proses pengujian dan produksi untuk memastikan konsistensi dan akurasi produk. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi dalam pengukuran massa adalah timbangan, analitik balance, dan pesawat uji massa.

  • Panjang

    Pengukuran panjang biasanya dilakukan dalam proses produksi dan pengujian untuk memastikan dimensi produk sesuai dengan spesifikasi. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi dalam pengukuran panjang adalah mikrometer, kaliper, dan profilometer.

  • Tekanan

    Ruang lingkup tekanan meliputi pengukuran tekanan pada benda-benda tertentu. Beberapa contoh alat yang membutuhkan kalibrasi pada ruang lingkup ini adalah manometer, pengukur tekanan diferensial, dan pengukur tekanan absolut.

  • Torsi

    Kalibrasi torsi biasanya dilakukan pada alat-alat yang digunakan untuk mengukur torsi pada mesin atau perangkat lainnya. Beberapa contoh alat yang perlu dikalibrasi antara lain pengukur torsi digital, dinamometer, dan sensor torsi.

  • Volumetrik

    Kalibrasi volumetrik diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur volumetrik seperti buret, pipet, dan tabung ukur dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini biasanya dilakukan pada laboratorium, apotek, dan industri farmasi.

  • Akustik dan Vibrasi

    Kalibrasi akustik dan vibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur akustik dan vibrasi seperti mikrofon, accelerometer, dan penguji getaran dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini penting dilakukan dalam industri otomotif, aerospace, dan pembangkit listrik.

  • Arus dan Aliran

    Kalibrasi arus dan aliran diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur arus dan aliran seperti flow meter dan ammeter dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini biasanya dilakukan pada industri energi, pabrik kimia, dan fasilitas produksi.

  • Densitas dan Kepadatan

    Kalibrasi densitas dan kepadatan diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur densitas dan kepadatan seperti densimeter dan refraktometer dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini penting dilakukan dalam industri makanan dan minuman, kimia, dan farmasi.

  • Instrumen Analitik

    Kalibrasi instrumen analitik diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur seperti pH meter, spektrofotometer, dan kromatografi gas dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini penting dilakukan dalam laboratorium kimia, industri farmasi, dan produksi makanan.

  • Suhu dan Kelembapan

    Kalibrasi suhu dan kelembapan diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur suhu dan kelembapan seperti termometer dan hygrometer dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini biasanya dilakukan pada laboratorium, pabrik makanan dan minuman, dan fasilitas penyimpanan farmasi.

  • Waktu dan Frekuensi

    Kalibrasi waktu dan frekuensi diperlukan untuk memastikan bahwa alat-alat pengukur waktu dan frekuensi seperti jam digital, osiloskop, dan generator sinyal dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi ini penting dilakukan dalam industri telekomunikasi, elektronik, dan manufaktur.

Kesimpulan

Kalibrasi merupakan proses penting dalam menjaga keakuratan dan keandalan hasil pengukuran alat. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan kembali hasil pengukuran alat dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh dapat menjadi lebih akurat dan terpercaya. Kalibrasi dapat dilakukan pada berbagai situasi, seperti pada alat baru sebelum digunakan, setelah dilakukan perbaikan, setelah habis masa kalibrasi, dan pada alat yang mengalami kejanggalan. Dengan melakukan kalibrasi secara teratur, kita dapat memastikan bahwa alat pengukur yang digunakan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan standar yang diharapkan dan dapat diandalkan dalam berbagai keperluan pengukuran.