Koreksi kalibrasi adalah proses untuk menyesuaikan alat ukur dengan standar yang sudah ditetapkan, sehingga hasil pengukuran yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan sesuai dengan standar nasional dan internasional yang berlaku. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang didapatkan dari alat ukur dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat.

Pentingnya koreksi kalibrasi terletak pada fakta bahwa alat ukur yang tidak terkalibrasi dengan baik dapat menghasilkan data yang tidak akurat, dan hasil pengukuran yang salah dapat berdampak buruk pada keamanan, kualitas, dan efektivitas produk yang dihasilkan. Dalam industri farmasi, misalnya, hasil pengukuran yang salah dapat menghasilkan obat yang tidak efektif atau bahkan berbahaya bagi kesehatan konsumen.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses kalibrasi, termasuk lingkungan, frekuensi penggunaan, dan penggunaan alat ukur yang benar. Oleh karena itu, dalam ulasan berikut, akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi kalibrasi, serta bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil kalibrasi alat ukur.

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Koreksi Kalibrasi

Nilai koreksi kalibrasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perangkat yang baru, perangkat yang mengalami kerusakan, hasil pengamatan perangkat yang dipertanyakan, serta waktu pengoperasian perangkat. Oleh karena itu, dalam melakukan kalibrasi, sangat penting untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut agar nilai koreksi kalibrasi yang didapatkan dapat benar-benar merepresentasikan keakuratan perangkat pengukur tersebut.

Perangkat Baru

Perangkat yang baru dapat mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi karena biasanya perangkat tersebut belum dipakai dan masih dalam kondisi standar pabrik. Oleh karena itu, diperlukan kalibrasi awal untuk memastikan bahwa perangkat tersebut memberikan hasil pengukuran yang akurat.

Perangkat Mengalami Kerusakan

Sementara itu, perangkat yang mengalami kerusakan dapat menghasilkan nilai koreksi kalibrasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak sebelum melakukan kalibrasi.

Hasil Pengamatan Perangkat Dipertanyakan

Hasil pengamatan perangkat yang dipertanyakan juga dapat mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi. Jika hasil pengukuran yang diberikan oleh perangkat terlihat tidak wajar atau tidak konsisten, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap perangkat tersebut sebelum melakukan kalibrasi.

Waktu Pengoperasian Perangkat

Terakhir, waktu pengoperasian perangkat juga dapat mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi. Penggunaan yang berulang pada suatu perangkat dapat menyebabkan penggunaannya menjadi kurang akurat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi berkala untuk memastikan bahwa perangkat selalu memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan.

Menghitung Nilai Koreksi yang Benar

Untuk mendapatkan nilai koreksi pada kalibrasi, Anda dapat melihat contoh sertifikat kalibrasi yang terlampir. Pada kolom Corrections to balance reading, angka yang tertera menunjukkan perbaikan yang dilakukan pada timbangan dalam satuan gram.

menghitung nilai koreksi kalibrasi

Setelah dilakukan perbaikan, nilai sesungguhnya pada timbangan dapat dihitung dengan menambahkan nilai penunjukan pada timbangan dengan perbaikan yang tertera. Dalam rumus, nilai sesungguhnya dihitung dengan cara menambahkan nilai penunjukan dengan perbaikan yang tertera pada kolom Perbaikan/Correction.

Jika dalam penghitungan nilai koreksi ini terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian, sudah tentu diperlukan adanya kalibrasi ulang. kalibrasi ulang sendiri perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur memberikan hasil pengukuran yang akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Nilai sesungguhnya = nilai penunjukan + Perbaikan

Kesimpulan

Dalam kalibrasi alat ukur, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi seperti perangkat baru, perangkat yang mengalami kerusakan, hasil pengamatan perangkat yang dipertanyakan, serta waktu pengoperasian perangkat. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran yang diberikan oleh perangkat.

Nilai koreksi tersebut lah yang dijadikan patokan dalam menentukan keakuratan hasil pengukuran dari alat ukur. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi agar hasil pengukuran yang didapatkan benar-benar akurat dan dapat diandalkan.