Alat kesehatan memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan modern. Dalam kebanyakan kasus, alat kesehatan digunakan untuk diagnosis, pemantauan, dan pengobatan pasien. Namun, seperti halnya alat lainnya, alat kesehatan perlu dijaga dan dikalibrasi secara teratur agar dapat memberikan hasil yang akurat dan andal. Kalibrasi adalah proses mengukur dan menyesuaikan alat kesehatan untuk memastikan bahwa hasil yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pedoman kalibrasi alat kesehatan dan kriteria lengkapnya.

Inilah 4 Pedoman Kalibrasi Alat Kesehatan Paling Dasar

Berikut inilah 4 pedoman kalibrasi pada alat kesehatan yang paling dasar dan tentunya wajib untuk diketahui :

  • Pengukuran Kondisi Lingkungan

    Pengukuran kondisi lingkungan adalah bagian penting dari proses kalibrasi alat kesehatan. Hal ini penting karena faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan tekanan atmosfer dapat mempengaruhi kinerja alat kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa alat kesehatan berfungsi dengan benar dalam kondisi lingkungan yang ditentukan.

  • Pemeriksaan Kondisi Fisik dan Fungsi Komponen Alat Kesehatan

    Pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi komponen alat kesehatan dilakukan untuk memastikan bahwa semua komponen alat kesehatan berfungsi dengan baik. Ini melibatkan pemeriksaan semua bagian alat kesehatan, termasuk sensor, kabel, dan pengukur, untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.

  • Pengukuran Keselamatan Kerja

    Pengukuran keselamatan kerja adalah bagian penting dari proses kalibrasi alat kesehatan. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa alat kesehatan aman untuk digunakan dan tidak menyebabkan risiko bagi pasien atau operator. Ini melibatkan pengukuran parameter keselamatan seperti suhu dan tegangan untuk memastikan bahwa mereka berada dalam batas yang aman.

  • Pengukuran Kinerja Alat Kesehatan

    Pengukuran kinerja alat kesehatan dilakukan untuk memastikan bahwa alat kesehatan menghasilkan hasil yang akurat dan andal. Ini melibatkan pengukuran parameter seperti presisi, ketepatan, dan keandalan alat kesehatan.

Catat Kriteria Alat Kesehatan yang Wajib Dikalibrasi

Menurut aturan pemerintah dan amanat undang-undang, Rumah Sakit di Indonesia diwajibkan untuk memenuhi persyaratan peralatan sesuai dengan Pasal 16 Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan, dan laik pakai. Peralatan medis harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.

Peralatan yang menggunakan sinar pengion juga harus memenuhi ketentuan dan diawasi oleh lembaga yang berwenang. Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit harus dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien, dan pengoperasian serta pemeliharaan peralatan harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.

Selain itu, pemeliharaan peralatan harus di dokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan tersebut dapat kehilangan izin operasionalnya, seperti yang dijelaskan dalam Pasal 17.

Hal ini diberlakukan karena tingkat teknologi, beban kerja alat, dan usia suatu alat akan sangat mempengaruhi kinerja suatu alat kesehatan. Kalibrasi akan sangat diperlukan untuk menjaga agar alat kesehatan tetap dapat bekerja optimal, terutama dalam hal akurasi, ketelitian, dan keamanannya. Oleh karena itu, pengujian dan kalibrasi peralatan medis secara berkala menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal.

Dan Inilah Kriteria Alat Kesehatan yang Lulus Kalibrasi

Selain memenuhi kriteria wajib kalibrasi, ada juga kriteria lain yang perlu dipenuhi agar suatu alat kesehatan dianggap lulus kalibrasi dan layak untuk digunakan. Salah satunya adalah penyimpangan hasil pengukuran yang dihasilkan oleh alat kesehatan tersebut tidak melebihi batas yang diijinkan. Selain itu, nilai hasil pengukuran keselamatan kerja juga harus berada dalam nilai ambang batas yang diizinkan. Dengan melakukan kalibrasi secara berkala, maka alat kesehatan dapat bekerja dengan tingkat akurasi dan kinerja yang optimal, sehingga dapat memberikan hasil yang tepat dan meminimalkan risiko kesalahan dalam pelayanan kesehatan.

Kesimpulan

Kalibrasi alat kesehatan adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa alat kesehatan memberikan hasil yang akurat dan andal. Pedoman kalibrasi alat kesehatan meliputi pengukuran kondisi lingkungan, pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi komponen alat kesehatan, pengukuran keselamatan kerja, dan pengukuran kinerja alat kesehatan. Beberapa kriteria alat kesehatan yang wajib dikalibrasi meliputi alat kesehatan yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, monitoring pasien, sterilisasi dan desinfeksi, pengukuran laboratorium, dan pengobatan.

Setelah proses kalibrasi selesai dilakukan, alat kesehatan akan dievaluasi untuk menentukan apakah alat kesehatan tersebut lulus atau tidak. Memilih alat kesehatan yang terkalibrasi dengan baik akan membantu dokter atau tenaga medis dalam membuat keputusan yang tepat dan memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien.