Tera dan kalibrasi adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia metrologi atau ilmu pengukuran. Meskipun terdengar mirip, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara tera dan kalibrasi dari segi definisi, tujuan, dan aturan yang berlaku.

Aspek KALIBRASI TERA
Tujuan Jaminan mutu atau kesesuaian dan mampu telusur Kesesuaian dan pemastian adanya  transaksi perdagangan yang adil (Legal) dan kelayakan pengukuran standar (ilmiah) dan kelayakan fungsi instrumen ukur di industri dan pengujian (industri)
Aturan ISO 17025 UU No.2 1981
Sifat Pelaksanaan Tidak Wajib (wajib bila perusahaan terikat oleh standar atau ketentuan yang sengaja diikuti) Wajib
Organisasi External Lab yang tersertifikasi Departemen Perdagangan (Metrologi)
Personal Pelaksana Sudah ditraining Disumpah
Bukti Pelaksanaan Sertifikat dari Lab dan Label Tanda Tera dan Sertifikat
Waktu pelaksanaan Tergantung sifat alat, pemakaian dan studi Diatur UU No.2 1981

 

Perbedaan Tera dan Kalibrasi dari Segi Definisi

Dalam dunia pengukuran, tera dan kalibrasi adalah dua konsep penting yang sering digunakan. Meskipun tera dan kalibrasi memiliki hubungan yang erat, namun kedua konsep ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan berikut adalah perbedaannya.

Definisi Tera

Tera adalah singkatan dari “Tera metrologi”. Metrologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran, dan tera metrologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pengukuran yang dilakukan oleh pihak yang diakui oleh negara. Tujuan dari tera adalah untuk memastikan bahwa semua alat ukur yang digunakan di negara tersebut telah terkalibrasi dengan benar dan memiliki tingkat ketepatan yang diperlukan.

Definisi Kalibrasi

Kalibrasi, di sisi lain, adalah proses membandingkan hasil pengukuran dari sebuah alat ukur dengan standar yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan. Selain itu, kalibrasi juga dapat membantu menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam alat ukur.

7 Perbedaan Tera dan Kalibrasi

  1. Tujuan : Tujuan tera adalah untuk memastikan bahwa semua alat ukur yang digunakan di negara tersebut telah terkalibrasi dengan benar dan memiliki tingkat ketepatan yang diperlukan. Sementara itu, tujuan kalibrasi adalah untuk memastikan bahwa sebuah alat ukur memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan.
  2. Tingkat Kepercayaan : Tera dilakukan oleh pihak yang diakui oleh negara dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Sementara kalibrasi dapat dilakukan oleh siapa saja, tetapi untuk mendapatkan hasil yang akurat, sebaiknya dilakukan oleh pihak yang terakreditasi.
  3. Jenis Alat Ukur : Tera dilakukan pada semua jenis alat ukur, termasuk yang sederhana seperti timbangan dan termometer. Sedangkan kalibrasi biasanya dilakukan pada alat ukur yang lebih kompleks seperti alat ukur elektronik atau alat ukur tekanan.
  4. Frekuensi : Tera biasanya dilakukan setiap beberapa tahun sekali tergantung pada jenis alat ukur dan penggunaannya. Sementara kalibrasi perlu dilakukan secara berkala, terutama jika alat ukur tersebut digunakan secara intensif atau telah mengalami kerusakan.
  5. Biaya : Biaya tera biasanya lebih mahal dibandingkan kalibrasi karena tera dilakukan oleh pihak yang terakreditasi oleh negara. Sementara kalibrasi dapat dilakukan oleh pihak yang tidak terakreditasi dengan biaya yang lebih rendah.
  6. Standar yang Digunakan : Tera menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh negara sedangkan kalibrasi menggunakan standar yang umumnya ditetapkan oleh industri atau organisasi yang melakukan kalibrasi.
  7. Aturan yang Berlaku : Tera harus mematuhi aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh negara dan biasanya diatur oleh badan metrologi nasional. Sementara itu, kalibrasi dapat dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh industri atau organisasi tertentu.

Kesimpulan

Tera dan kalibrasi merupakan hal yang penting dalam dunia pengukuran. Namun, perbedaan antara kedua proses ini perlu dipahami dengan baik agar dapat dilakukan dengan benar. Jika Anda ingin memastikan bahwa alat ukur yang Anda gunakan memberikan hasil yang akurat, maka perlu dilakukan kalibrasi secara berkala. Namun, jika Anda menggunakan alat ukur untuk kepentingan negara atau bisnis, maka perlu dilakukan tera untuk memastikan tingkat ketepatan dan kepercayaan yang lebih tinggi. Artinya, kedua proses ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda dan keduanya sama-sama penting untuk dilakukan secara berkala untuk memastikan alat ukur yang Anda gunakan dapat memberikan hasil yang akurat dan diandalkan.

Namun, selain tera dan kalibrasi, masih ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam dunia pengukuran, yaitu adjustment. Artikel selanjutnya akan membahas perbedaan kalibrasi dan adjustment, serta pentingnya melakukan kedua proses ini secara berkala untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat dan diandalkan.