Ilmu pengukuran memang selalu saja update dan memiliki peraturan yang sangat ketat, salah satunya adalah di dalam sektor kalibrasi. Kalibrasi memang menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting untuk menentukan apakah alat ukur memiliki pengukuran yang sesuai dengan standar atau tidak. penentuan standar inilah yang menjadikan adanya laboratorium kalibrasi yang tersertifikasi. Umumnya, sertifikasi laboratorium kalibrasi ada dua ISO dan SNI. Kali ini kita akan membahas sertifikasi laboratorium ISO.

ISO (International Organization for Standardization) merupakan standar tertinggi untuk sertifikasi laboratorium kalibrasi karena itu adalah standar internasional. Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, perlu beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh laboratorium kalibrasi agar dapat beroperasi di Indonesia. Apa saja itu? Mari kita cari tahu!

Persyaratan Sertifikasi ISO Untuk Sebuah Laboratorium Kalibrasi

Standar kompetensi untuk laboratorium kalibrasi secara internasional adalah menggunakan ISO/IEC 17025. Dan untuk persyaratan dari sebuah laboratorium kalibrasi biasanya menggunakan ISO 9001. Memiliki sertifikasi ISO 9001 bukan berarti memiliki kesesuaian yang sama dengan ISO 17025.

Sertifikasi ISO/IEC 17025 memiliki ruang lingkup standar yang mencakup pengujian dan kalibrasi menggunakan metode standar dan metode yang dikembangkan oleh laboratorium itu sendiri.

Perlu dicatat bahwa sertifikasi ISO/IEC 17025 juga berfungsi sebagai standar akreditasi yang diakui secara internasional.

Oleh karena itu, jika laboratorium di dalam organisasi Anda telah mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 17025, maka hal ini pantas untuk mendapatkan pengakuan resmi atas kompetensi laboratorium dalam melakukan pengujian dan kalibrasi.

Menerapkan Sistem Manajemen Dengan Benar

Hal pertama dalam persyaratan sertifikasi ISO untuk laboratorium kalibrasi adalah menerapkan sistem manajemen yang benar. Maksudnya, ini mencakup beberapa sistem yang harus diperhatikan dan harus benar di antaranya:

  • Organisasi
  • Sistem mutu
  • Pengendalian dokumen
  • Subkontrak pengujian
  • Kaji ulang permintaan, tender, dan kontrak
  • Pembelian jasa dan pembekalan
  • Pelayanan kepada pelanggan
  • Tindakan pencegahan
  • Pengendalian rekaman
  • Pengendalian pekerjaan pengujian
  • Peningkatan
  • Tindakan perbaikan
  • Pengaduan
  • Audit internal
  • Kaji ulang manajemen

Persyaratan Teknis Harus Terpenuhi

Untuk persyaratan teknis, ini lebih mengarah kepada bagaimana secara teknis untuk pengerjaan dari proses kalibrasi. Untuk persyaratan teknis harus memenuhi beberapa poin di antaranya:

  • Umum
  • Personel atau pelaksana
  • Peralatan
  • Kondisi pengujian, dan validasi metode
  • Ketelusuran pengukuran
  • Pengambilan sampel
  • Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi
  • Jaminan kualitas hasil pengujian
  • Pelaporan hasil

Persyaratan Sertifikasi ISO Uji Profisiensi Laboratorium

Dalam proses sertifikasi ISO/IEC 17025 untuk laboratorium, terutama dalam uji profisiensi, diperlukan pemenuhan persyaratan yang melibatkan penerapan standar pengendalian kualitas.

Standar pengendalian kualitas di laboratorium bertujuan untuk memantau validitas hasil pengujian dan kalibrasi yang dilakukan.

Selain itu, monitoring yang dimaksud di sini melibatkan partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau uji profisiensi.

Dalam proses monitoring ini, dapat digunakan bahan acuan yang telah disertifikasi atau dilakukan replikasi pengukuran dengan metode yang sama atau berbeda.

Uji profisiensi ini umumnya dilakukan oleh penyedia layanan dari laboratorium referensi. Mereka mendistribusikan sampel kepada peserta dengan nilai yang telah ditetapkan sebelumnya (nilai referensi), beserta nilai ketidakpastian analisis yang diperoleh.

Manfaat Yang Didapat Dari Sertifikasi ISO

Persyaratan yang sangat banyak dari sertifikasi ISO/IEC 17025 untuk laboratorium kalibrasi ini memang sangat rumit juga jika kita lihat kembali. Ada beberapa permasalahan yang membuat orang berpikir kembali untuk membuat laboratorium kalibrasi.

Tapi, dengan adanya yang bimbang tersebut tentu saja akan membuat yang mau dan berani sudah pasti memiliki kualitas yang mumpuni. Setidaknya, ada beberapa manfaat yang didapatkan dari sertifikasi ISO untuk laboratorium kalibrasi, di antaranya:

  • Meminimalisir risiko dari pekerjaan para staf laboratorium karena pekerjaannya sesuai dengan standar keamanan.
  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
  • Meningkatkan kemampuan dari pelaksana ataupun semua staff yang ada di laboratorium kalibrasi.
  • Membantu untuk mengurangi atau bahkan meniadakan kesalahan dalam proses kalibrasi.
  • Pemasaran jasa laboratorium menjadi lebih mudah.
  • Pelanggan akan bisa merasa instrumen yang dikalibrasikan bisa dipercaya dan dipertanggung jawabkan juga hasilnya.

Kesimpulan

Bagaimana? Apakah Anda sudah paham tentang sertifikasi ISO? Sertifikasi ISO ini sangat penting karena merupakan standar internasional juga. Jadi, otomatis ini digunakan di seluruh laboratorium kalibrasi di belahan dunia manapun termasuk di Indonesia.