Tujuan utama melakukan kalibrasi alat ukur adalah untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut sudah akurat dan Andal sesuai dengan standar yang berlaku. Dalam proses pelaksanaan kalibrasi, terdapat serangkaian prosedur dengan tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Salah satu tahapan melakukan kalibrasi adalah menentukan nilai ketidakpastian. Penentuan nilai ketidakpastian penting untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut memiliki akurasi dan presisi yang memadai untuk digunakan dalam pengukuran. Namun, nilai ketidakpastian yang diperoleh dari kalibrasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mari simak penjelasan berikut ini.

Inilah Faktor Kalibrasi Alat Ukur yang Berpengaruh

Berikut ini adalah beberapa faktor kalibrasi sekaligus sumber-sumber dari ketidakpastian yang dapat mempengaruhi kalibrasi, diantaranya:

  • Standar / Acuan yang Digunakan

    Standar atau acuan yang digunakan dalam kalibrasi alat ukur merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan hasil kalibrasi. Standar atau acuan yang digunakan haruslah memiliki ketelitian dan akurasi yang lebih tinggi daripada alat yang akan dikalibrasi. Selain itu, standar atau acuan yang digunakan haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standar internasional seperti ISO 17025.

  • Alat yang Diukur

    Alat yang akan diukur juga dapat mempengaruhi hasil kalibrasi, di mana alat tersebut harus dalam kondisi yang stabil dan tidak berubah pada saat dilakukan pengukuran dengan alat standar pengukuran. Sehingga pada saat pengukuran penting dilakukan pengamatan pada alat ukur yang akan dikalibrasi tersebut dan dilakukan perbaikan jika ditemukan kerusakan pada alat yang akan dikalibrasi.

  • Peralatan untuk Membantu Proses Kalibrasi

    Dalam memilih peralatan untuk membantu proses kalibrasi, perlu diperhatikan spesifikasi peralatan tersebut. Peralatan yang berkualitas dan akurat akan memberikan hasil kalibrasi yang lebih baik, sementara peralatan yang kurang berkualitas dapat menyebabkan kesalahan dalam hasil kalibrasi. Oleh karena itu, pemilihan peralatan kalibrasi yang tepat dan berkualitas sangat penting untuk mendapatkan hasil kalibrasi yang akurat dan dapat diandalkan.

  • Metode Pengukuran

    Metode pengukuran bisa mencakup teknik dan prosedur yang digunakan untuk mengambil data ukur, serta peralatan dan lingkungan dari tempat pengukuran dilakukan. Metode pengukuran yang tidak sesuai atau tidak tepat bisa menyebabkan hasil kalibrasi menjadi tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Sebagai contoh, jika metode kalibrasi yang digunakan tidak mencakup semua variabel yang mempengaruhi hasil ukur, maka nilai ketidakpastian akan menjadi lebih besar.

  • Kondisi Lingkungan

    Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil kalibrasi adalah kondisi lingkungan di mana kalibrasi dilakukan. Lingkungan yang tidak stabil, seperti perubahan tekanan, suhu, kelembaban, cahaya, atau getaran bisa menyebabkan perubahan pada alat ukur yang tentu dapat mempengaruhi akurasi hasil kalibrasi. Maka dari itu penting untuk mengkondisikan lingkungan tempat kalibrasi agar meminimalisir nilai ketidakpastian.

  • Petugas Kalibrasi

    Keahlian dan kemampuan seorang petugas kalibrasi dalam melakukan kalibrasi sangat mempengaruhi akurasi dan ketelitian hasil kalibrasi. Apabila petugas kurang berpengalaman atau kurang memahami teknik kalibrasi yang benar, maka kemungkinan besar hasil kalibrasi bisa tidak akurat dan hasil yang tidak sesuai prosedur. Petugas kalibrasi juga perlu memiliki sertifikat kalibrasi yang menjadi persyaratan wajib dalam proses kalibrasi itu sendiri.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, dalam melakukan kalibrasi alat ukur, penting untuk memperhitungkan nilai ketidakpastian agar hasil pengukuran menjadi akurat. Namun nilai ketidakpastian ini dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti kualitas alat itu sendiri, kondisi lingkungan penggunaan, metode dan prosedur kalibrasi yang digunakan, serta kualifikasi dan kemampuan petugas kalibrasi yang melaksanakan kalibrasi.