Penyesuaian standar kalibrasi pada alat ukur sangat penting untuk memastikan bahwa alat tersebut memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan. Kalibrasi dan standarisasi merupakan dua unsur yang saling terkait dalam menjaga kualitas pengukuran alat ukur. Penentuan standarisasi bertujuan untuk menetapkan suatu sistem yang merujuk pada ukuran yang sudah ditetapkan dan diketahui secara internasional, sedangkan kalibrasi dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur sudah menghasilkan pengukuran yang sesuai dengan standar tersebut.

Tanpa penyesuaian standar kalibrasi, alat ukur dapat memberikan hasil pengukuran yang tidak akurat dan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius dalam berbagai bidang seperti industri, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Sebagai contoh, jika alat pengukur suhu tidak dikalibrasi dengan benar, maka dapat menghasilkan pengukuran yang salah dan dapat menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau bahkan membahayakan kesehatan konsumen.

Sesuai dengan Kalibrasi dan Standarisasinya

Alat ukur yang akan dikalibrasi harus sesuai dengan kalibrasi dan standarisasi. Kalibrasi dan standarisasi adalah proses penting dalam memastikan akurasi dan keandalan alat ukur. Tanpa proses ini, tidak ada jaminan bahwa hasil pengukuran yang diperoleh akan benar dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, penyesuaian standar kalibrasi pada alat ukur sangat penting untuk dilakukan secara berkala.

Dalam kalibrasi, alat ukur diperiksa dan disesuaikan kembali dengan standar kalibrasi yang sudah ditentukan untuk memastikan akurasi dan keandalannya. Dengan melakukan kalibrasi secara berkala, kesalahan pengukuran dapat diidentifikasi dan diperbaiki, dan ketidakpastian pengukuran dapat diminimalkan.

Standarisasi, di sisi lain, adalah proses penentuan standar yang digunakan sebagai acuan dalam kalibrasi. Standar ini biasanya ditetapkan oleh organisasi internasional seperti ISO atau ASTM, dan memastikan bahwa alat ukur memiliki kualitas dan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

Sesuai dengan Jenis-jenis Standar Kalibrasi

Untuk menyesuaikan standarisasi kalibrasi yang tepat membutuhkan analisis jenis standar kalibrasi yang dibutuhkan. Standarisasi kalibrasi dalam negeri dengan standarisasi kalibrasi internasional mungkin memiliki perbedaan di sisi besaran yang digunakan. Maka dari itu dibutuhkanlah pemilihan jenis-jenis standar kalibrasi yang bisa dilihat dibawah ini:

  • Standar Kalibrasi ISO/IEC 17025
    Standar Kalibrasi ISO/IEC 17025 merupakan standar yang digunakan untuk melakukan proses kalibrasi. Setiap laboratorium kalibrasi sepakat menggunakan standarisasi tersebut sebagai persyaratan wajib alat ukur di seluruh dunia.
  • Standar ISO dan IEC 80000 Tentang Jumlah dan Unit
    Standar ISO atau IEC 80000 adalah standar internasional yang memberikan panduan tentang pengukuran gaya dan satuan pengukuran dalam besaran fisika. Standar ini merupakan bagian dari rangkaian standar kalibrasi yang berisi istilah, definisi, simbol, jumlah, dan satuan yang selaras dengan ilmu pengetahuan dan teknik dalam prosedur kalibrasi yang akurat.

Sesuai dengan Undang-undang Tentang Kalibrasi

Dalam kalibrasi diatur oleh undang-undang tentang kalibrasi yang berlaku di Indonesia seperti misalnya Pasal 8, 9, dan 10 UUML yang berisikan bahwa standar nasional dan tatacara pengurusan, pemeliharaan, dan pemakaian serta susunan turunan-turunannya yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 

Sesuai dengan Rantai Kalibrasi

Rantai kalibrasi adalah serangkaian tindakan kalibrasi yang dijalankan secara berurutan dan berkesinambungan untuk menjaga dan memastikan konsistensi dan akurasi alat ukur dalam pengukuran. Contoh dari rantai kalibrasi meliputi tiga tingkat, yaitu:

  • Tingkat pertama: kalibrasi alat ukur dengan alat ukur standar kerja.
  • Tingkat kedua: kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar.
  • Tingkat ketiga: kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar dari tingkat yang lebih tinggi (nasional/internasional).

Sesuai dengan Satuan Kalibrasi

Satuan kalibrasi merupakan satuan atau unit pengukuran yang digunakan dalam proses kalibrasi untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengukuran. Pentingnya satuan kalibrasi dalam penyesuaian standar kalibrasi adalah karena satuan yang tidak tepat atau tidak konsisten dapat menghasilkan kesalahan dalam pengukuran dan berdampak pada keakuratan hasil akhir. 

Pada dasarnya satuan kalibrasi terbagi 2 yakni satuan baku dan satuan tidak baku. Satuan baku merupakan satuan yang ditetapkan di semua tempat. Sedangkan satuan tidak baku di mana satuan ini tidak sama di semua tempat.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, standar kalibrasi merupakan seperangkat pedoman, prosedur, dan juga menjadi persyaratan yang digunakan untuk memastikan bahwa alat ukur yang menghasilkan yang akurat dan dapat diandalkan. Standar kalibrasi untuk menentukan konsistensi dan kesesuaian antara alat ukur dan satuan pengukuran standar. Semoga membantu!